Rabu, 04 Desember 2019

Kenapa Flu Amat Mudah Menular?

Jika dalam satu rumah ada yang terserang flu, biasanya anggota keluarga yang lain juga cenderung tertular. Bahkan, Anda juga bisa berkali-kali mengalami kondisi ini. Sebenarnya, apa yang menyebabkan Anda mudah tertular flu lagi dan lagi? Yuk, simak penjelasan ahli berikut ini.

Alasan kenapa Anda mudah tertular flu

Flu adalah infeksi virus influenza pada saluran napas. Penyakit ini memiliki gejala yang hampir serupa dengan pilek, tapi lebih berat. Orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami demam tinggi, nyeri otot, dan sakit kepala parah yang bisa membuat tubuh tumbang berhari-hari.
Bila Anda terserang flu, orang-orang berada di sekitar Anda bisa tertular penyakit ini. Apalagi, jika Anda melakukan interaksi yang intens, seperti mengobrol.
Jika biasanya setelah kena infeksi virus Anda bisa menjadi kebal (seperti halnya dalam cacar air), berbeda dengan virus flu.
Setelah sembuh dari virus yang satu ini, ada kemungkinan Anda bisa terserang dan jatuh sakit lagi. Kembali kambuhnya flu setelah Anda sembuh ini dikenal dengan fenomena “ping-pong effect“.
Prof. dr. Cissy B. Kartasasmita, SpA(K), PhD, Ketua Indonesian Influenza Foundation, menjelaskan alasan kenapa Anda sangat mudah tertular flu pada Tim Hello Sehat ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

1. Penularan virusnya sangat mudah


Flu sangat mudah menular dari satu orang ke orang lainnya. Proses penularannya melalui tetesan air liur orang yang sedang sakit flu.
Saat berbicara, tertawa, batuk, atau bersin, tetesan air liur akan keluar dari mulut. Virus yang ada pada tetesan air liur ini dapat terhirup oleh hidung.
Virus flu bisa juga jatuh ke berbagai benda yang ada di sekitar. Saat Anda menyentuh benda tersebut, virus akan menempel di tangan.
Saat menyentuh makanan, mulut, hidung, atau mata tanpa cuci tangan terlebih dahulu, inilah yang menyebabkan virus bisa berpindah ke dalam tubuh. Kondisi inilah yang menyebabkan Anda mudah tertular flu, tidak hanya sekali, tapi beberapa kali.
Melansir CDC, kebanyakan orang dewasa yang terinfeksi dapat menyebarkan virus, satu hari sebelum gejala muncul hingga 5 hingga 7 hari setelah sakit.
Sementara anak-anak dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat menularkan virus lebih dari 7 hari setelah sakit.

2. Tubuh tidak membuat antibodi khusus untuk melawan virus influenza

Virus hepatitis C
Antibodi bertindak seperti pengintai bagi sistem imun. Ketika antigen (zat asing, seperti virus, bakteri, atau jamur) masuk ke tubuh, sistem imun akan bereaksi dan membuat antibodi untuk menandai antigen tersebut dan menghancurkannya.
Perlu diketahui bahwa satu antibodi dibuat untuk melawan satu antigen. Itu artinya, di dalam tubuh Anda terdiri atas banyak antibodi.
Sayangnya, hal ini tidak berlaku dengan virus flu. “Tidak ada serologi atau antibodi khusus yang dapat melindungi tubuh dalam melawan virus flu. Jadi, bisa terinfeksi virus ini lagi dan lagi,” papar dr. Cissy.

Supaya tidak mudah tertular flu, lakukan hal ini

Vaksin hepatitis
Hingga kini, belum ditemukan obat yang sepenuhnya dapat membunuh virus influenza. Pengobatan sejauh ini dilakukan dengan obat-obatan yang dapat meringankan gejala, seperti acetaminophen untuk meredakan demam dan nyeri otot, dekongestan untuk melegakan hidung tersumbat, dan beberapa obat antiviral.
Pengobatan rumahan seperti minum teh lemon juga bisa meredakan tenggorokan dan saluran napas. Yang terpenting adalah usaha Anda untuk memperkuat sistem imun, sehingga mempercepat proses pemulihan.
Ini bisa dilakukan dengan istirahat yang cukup dan asupan air serta nutrisi dari makanan tercukupi.
Agar tidak mudah tertular flu lagi, lakukan tindakan pencegahan, seperti rajin mencuci tangan, memakai masker, cukup minum air putih, dan mendapatkan vaksin influenza.
Vaksin bisa memberi perlindungan pada tubuh sebesar 99% dari virus flu, dan umumnya tidak menimbulkan efek samping.
“Virus flu memiliki kombinasi H dan N yang dapat berubah setiap waktu (mutasi). Jadi, vaksin influenza harus disesuaikan dengan tipe virus influenza yang beredar. Oleh karena itu, vaksin harus terus diperbarui dengan rutin menyuntikkannya setiap tahun,” jelas dr. Cissy.

0 Comments:

Posting Komentar