Liburan mungkin jadi momen tahunan yang paling ditunggu-tunggu si kecil. Namun sayang, semarak liburan anak kadang bisa terganggu oleh serangan penyakit pencernaan, seperti diare. Jangan biarkan suasana menyenangkan saat liburan terganggu hanya karena anak kena diare. Segera berikan pengobatan pertama agar keluhan si kecil bisa cepat teratasi.
Apa penyebab anak diare saat liburan?
Berada di luar rumah, banyaknya aktivitas, hingga makan makanan yang kurang terjaga kebersihannya, berisiko membuat anak mengalami diare saat liburan. Ambil contohnya begini. Selama liburan, Anda sekeluarga, termasuk si kecil, akan membeli makanan dari sekitar area destinasi.
Karena tidak menyiapkan bahan dan memasaknya sendiri, tentu Anda tidak dapat memastikan seberapa bersih makanan dan minuman yang Anda dan si kecil konsumsi. Tak menutup kemungkinan karena proses pengolahan yang kurang bersih, membuat makanan dan minuman tersebut terikontaminasi virus dan bakteri, seperti rotavirus dan bakteri salmonella.
Ketika makanan dan minuman tersebut masuk ke dalam tubuh anak, ia berisiko terinfeksi virus dan bakteri sehingga menyebabkan terjadinya diare saat liburan.
Selain itu, keracunan makanan juga bisa mengakibatkan anak mengalami diare ketika sedang berlibur. Baik infeksi virus, bakteri, maupun keracunan makanan, biasanya akan menimbulkan berbagai gejala. Selain tentunya diare dengan feses yang cair, anak juga bisa mengalami sakit perut, muntah, sakit kepala, dan demam.
Langkah mengatasi diare anak saat liburan
Penting untuk segera memberikan pengobatan pertama sebagai langkah awal dalam mengatasi diare pada anak saat liburan. Berikut panduan yang bisa Anda terapkan:
Pengobatan pertama diare untuk bayi
Jika si kecil masih menyusu, berikan ASI lebih banyak dan sering untuk mencegah dehidrasi.
Jika si kecil sudah mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI). Anda dapat memberikan makanan lumat yang mudah dicerna. Contohnya nasi yang diolah menjadi bubur, buah pisang, dan lainnya.
Pastikan juga buah hati Anda mendapatkan banyak asupan cairan, lebih dari yang ia keluarkan karena diare.
Ada baiknya hindari memberikan si kecil makanan yang terlalu banyak mengandung lemak, berminyak, susu, serta produk olahan susu. Hal tersebut bertujuan untuk meringankan keluhan gejala diare yang dialami anak saat liburan.
Pengobatan pertama diare untuk anak
Sementara untuk anak-anak, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bayi. Hanya saja, anak tidak lagi mendapatkan ASI guna membantu mengatasi gejala diarenya.
Sebagai gantinya, berikan ia makanan yang mudah dicerna seperti nasi, pisang, dan roti. Jangan lupa, pastikan si kecil mendapatkan asupan cairan yang cukup, baik dari makanan maupun minumannya.
Misalnya dengan memberinya banyak air putih, buah, dan makanan berkuah guna mencegah terjadinya dehidrasi saat diare. Berikan juga si kecil larutan elektrolit oral.
Sebaliknya, hindari memberikan si kecil susu dan produk olahannya, minuman berkafein, makanan pedas, berminyak, dan berlemak untuk sementara waktu.
Pasalnya, makanan dan minuman tersebut berisiko memperburuk gejala diare yang sedang dialami anak saat liburan. Tidak lupa, meski Anda sudah menyusun banyak rencana dan berbagai tempat untuk dikunjungi saat berlibur ini, usahakan anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup dulu.
Setidaknya, sampai kondisinya jauh lebih baik, disertai dengan frekuensi buang air besar dan tekstur feses yang kembali normal. Untuk diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik yang sesuai dengan kondisi anak.
Kapan harus ke dokter?
Sebaiknya segera periksakan si kecil ke dokter apabila gejala yang dialaminya tidak kunjung membaik, bahkan menunjukkan tanda-tanda dehidrasi. Selain itu, perhatikan juga beberapa gejala berikut ini:
- Berusia kurang dari 6 bulan.
- Berusia kurang dari 3 bulan, dan mengalami muntah serta diare sekaligus.
- Sudah mengalami diare lebih dari 3 hari.
- Muntah cairan berwarna hijau, kuning, atau berdarah.
- Demam di atas 40,5 derajat Celcius untuk anak di atas 6 bulan, dan 38 derajat Celcius untuk anak di bawah 6 bulan berdasarkan pemeriksaan dengan termometer anus.
- Ada darah pada feses, atau feses berwarna hitam.
- Keluhan sakit perut tidak kunjung membaik setelah buang air besar.
Meski anak saat ini sedang liburan, tapi berbagai gejala diare di atas menunjukkan bahwa Anda perlu secepatnya membawa anak ke dokter untuk memeriksakan kondisinya.
The post Langkah Cepat Mengatasi Diare Anak Saat Liburan appeared first on Hello Sehat.
from Hello Sehat
0 Comments:
Posting Komentar