Selasa, 03 Desember 2019

Perawatan Bagi Pasien yang Menjalani Transcatheter Aortic Valve Implantation (TAVI)

Sebagai metode alternatif untuk mengatasi penyempitan katup jantung, transcatheter aortic valve implantation (TAVI) menawarkan manfaat yang sama, tapi dengan risiko lebih kecil dibandingkan operasi jantung terbuka. Lantas, apakah pasien TAVI masih memerlukan perawatan khusus setelah menjalani prosedur ini?

Apakah pasien TAVI harus menjalani perawatan khusus?

Perawatan Bagi Pasien yang Menjalani TAVI
Penyempitan katup jantung dapat menyebabkan gejala sesak napas, pingsan, bahkan mengakibatkan kematian dalam kurun waktu 2 tahun bila tidak ditangani dengan baik. Oleh sebab itu, operasi jantung terbuka dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut.
Namun, sekitar 30 persen pasien tidak layak menjalani operasi karena berusia lanjut atau menderita penyakit seperti jantung lemah, diabetes, penyakit paru, dan penyakit ginjal stadium berat. TAVI dianggap lebih sesuai bagi pasien dengan kondisi tersebut.
Prosedur TAVI dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada pangkal paha atau sisi dada. Kateter kemudian dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan diarahkan menuju jantung. Dengan begitu, dokter bisa menanam katup buatan pada pembuluh aorta.
Perawatan Bagi Pasien yang Menjalani TAVI
Pasien yang menjalani TAVI tidak memerlukan perawatan khusus sebanyak pasien operasi. Pasalnya, TAVI tergolong sebagai metode invasif minimal. Dokter tidak perlu membuka rongga dada ataupun menghentikan detak jantung pasien selama prosedur.
Mengingat luka yang dihasilkan minimal, masa pemulihan juga tidak memakan waktu lama. Dr. Rosli Mohd Ali, konsultan kardiologi di Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur, menyatakan bahwa hal ini membuat TAVI unggul soal waktu rawat pasien. 
“Waktu pemulihan open surgery itu sekitar 6-7 hari dan luka (operasi) baru hilang setelah 3 bulan. Rasa sakitnya bisa bertahan sampai lebih dari setahun,” jelasnya dalam acara media briefing di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (28/11).
“Beberapa hari setelah menjalani TAVI, pasien bisa langsung beraktivitas seperti biasa. Pasien TAVI juga tidak memerlukan perawatan khusus, yang terpenting jangan terlalu banyak bergerak selama 7 hari pertama dan rutin kontrol,” tambahnya.

Tips bagi pasien setelah menjalani TAVI

Perawatan Bagi Pasien yang Menjalani TAVI
Masa rawat pasien setelah menjalani TAVI berbeda-beda, tergantung lokasi dibuatnya sayatan, bius yang digunakan, serta kondisi kesehatan Anda. Secara umum, sebagian besar pasien TAVI sudah bisa pulang dari rumah sakit dalam waktu 2-4 hari.
Sebelum pulang dari rumah sakit, tim medis yang menangani Anda akan memastikan bahwa luka sudah terawat dengan baik dan hasil tes darah Anda normal. Tim medis juga akan menyiapkan obat-obatan yang perlu Anda minum selama masa pemulihan.
Kendati tidak ada perawatan khusus yang perlu dijalani pasien TAVI, National Health Service Inggris menyarankan beberapa tips untuk menunjang pemulihan, antara lain:
  • Menjauhkan luka dari benturan, gesekan berlebih, kontak dengan sabun, atau hal lain yang dapat menghambat penyembuhan luka.
  • Menjaga area luka tetap kering selama mandi.
  • Menghindari gerakan yang menarik kulit sekitar selangkangan.
  • Tidak berkendara selama 4 minggu pertama masa pemulihan.
  • Meminum obat-obatan yang diperlukan secara rutin.
  • Mengonsumsi makanan yang menyehatkan jantung.
  • Berjalan kaki secara rutin untuk menjaga tubuh tetap aktif.
  • Melakukan kontrol rutin sesuai anjuran dokter.
  • Menjalani pengobatan untuk mengendalikan penyakit yang sudah ada.
Tips di atas bisa menjadi langkah perawatan ideal untuk mendukung pemulihan pasien setelah menjalani TAVI. Ditambah pola makan bergizi seimbang dan perbaikan gaya hidup, manfaat TAVI bagi pasien dapat bertahan hingga belasan tahun.
TAVI bukan hanya sekadar metode alternatif untuk mengatasi masalah katup jantung. Bagi pasien yang menjalaninya, tindakan ini dapat meningkatkan kualitas hidup, bahkan menambah angka harapan hidup pasien hingga beberapa tahun ke depan.

0 Comments:

Posting Komentar