Infeksi telinga merupakan salah satu gangguan kesehatan yang paling sering dialami anak-anak. Penyakit ini ditandai dengan nyeri pada telinga, demam, keluarnya cairan dari telinga, hingga masalah pendengaran. Meski terbilang umum, infeksi telinga yang tidak ditangani ternyata dapat mengakibatkan gangguan bicara.
Hubungan antara infeksi telinga dan gangguan bicara
Infeksi telinga atau otitis media biasanya menyerang telinga bagian tengah, tepatnya pada ruang kecil di belakang gendang telinga. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, serta terkadang akibat flu, pilek, dan reaksi alergi pada saluran pernapasan.
Sebagian besar anak-anak pernah terkena infeksi telinga setidaknya satu kali sebelum berusia 1 tahun. Infeksi bisa terjadi berulang kali ataupun terus-menerus sehingga menjadi kronis, seperti dilansir dari American Speech-Language-Hearing Association.
Infeksi telinga yang tidak kunjung sembuh dapat mengakibatkan gangguan bicara pada anak. Hal ini disebabkan karena cairan yang menumpuk pada saluran telinga membuat anak tidak bisa mendengar dengan jelas.
Anda mungkin telah mengucapkan setiap kata dan kalimat dengan tepat. Namun, anak tidak bisa mendengarnya dengan baik karena suara Anda teredam. Atau, bagian akhir dari kata yang Anda ucapkan tidak terdengar sehingga anak sulit memahaminya.
Selain bermasalah dengan kata, anak yang mengalami infeksi telinga juga kesulitan mengenali intonasi atau tinggi-rendahnya suara. Jika tidak diatasi, anak akan semakin kesulitan mengucapkan kata dan tidak mampu berbicara dengan intonasi yang tepat.
Gejala yang perlu diwaspadai orangtua
Mengenali gejala infeksi telinga ataupun gangguan bicara tak selalu mudah. Pasalnya, anak belum tahu cara memberitahu Anda bahwa telinganya terasa sakit. Orangtua perlu lebih jeli dalam mengenali tanda-tanda yang dialami anak.
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai orangtua antara lain:
- Anak terus menarik telinganya
- Anak lebih sering menangis
- Susah tidur
- Demam
- Keluar cairan dari telinga
Jika infeksi telinga sudah menyebabkan masalah pendengaran atau gangguan bicara, anak juga dapat menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Susah memusatkan perhatian
- Tidak menengok ketika dipanggil atau saat ada suara
- Tidak langsung menanggapi ketika diajak bicara
- Sulit mengikuti arahan saat melakukan sesuatu
- Sering berkata, “hah?” atau “apa?”
- Menyalakan volume TV atau ponsel keras-keras
- Menarik diri dari teman-temannya
Mencegah infeksi telinga berkembang menjadi gangguan bicara
Anak-anak yang terkena infeksi telinga tidak selalu mengalami masalah pendengaran. Kemampuan mendengar anak juga bisa kembali normal setelah cairan yang menumpuk keluar dari saluran telinga.
Meski demikian, orangtua tetap perlu waspada. Infeksi telinga yang parah dan kambuh berulang kali bisa menyebabkan tuli permanen. Kondisi ini tentu juga memengaruhi kemampuan anak dalam berbicara.
Untuk mencegah infeksi telinga berkembang menjadi gangguan bicara, lihatlah gejala yang ditunjukkan buah hati Anda. Jika Anda curiga anak mengalami infeksi telinga, bawalah ia ke dokter anak untuk mendapatkan pengobatan.
Dokter biasanya memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi akibat bakteri. Bila penyebabnya adalah virus, dokter perlu memberikan obat dari jenis lain. Selama pengobatan, Anda perlu bersabar hingga cairan dalam telinga anak keluar seluruhnya.
Apabila infeksi telinga terus kambuh, cairan dalam telinga tidak juga keluar, atau infeksi sangat parah, dokter mungkin perlu melakukan operasi untuk memasang tabung kecil dalam telinga anak.
Operasi bertujuan agar cairan yang menumpuk pada telinga dapat keluar melalui tabung. Dengan demikian, infeksi telinga tidak sampai menyebabkan gangguan bicara pada anak.
The post Hati-hati, Infeksi Telinga Pada Anak Bisa Sebabkan Gangguan Bicara appeared first on Hello Sehat.
from Hello Sehat
0 Comments:
Posting Komentar