Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Aktor asal Malaysia Ashraf Sinclair meninggal dunia karena serangan jantung pada Selasa dini hari (18/2). Suami dari Bunga Citra Lestari ini masih berusia 40 tahun.
Belakangan ini, fenomena serangan jantung di usia muda cukup sering terjadi. Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), penyakit jantung paling sering menyerang usia produktif, yaitu 15-64 tahun. Belakangan, risiko serangan di bawah usia 40 tahun semakin meningkat.
Dengan meningkatnya kasus serangan jantung pada usia muda, termasuk dari Ashraf Sinclair, penting untuk mengetahui bagaimana fenomena ini bisa terjadi.
Ashraf Sinclair dan fenomena serangan jantung usia muda
Kabar serangan jantung yang menimpa Ashraf Sinclair mengejutkan banyak pihak. Bagaimana tidak, usianya masih terbilang cukup muda dan tidak ada tanda-tanda atau kabar dia pernah mengalami sakit sebelumnya.
Meski begitu, fenomena serangan jantung di usia muda bukan kabar baru. Menurut WHO, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal dunia akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Di Indonesia, angka kematian akibat serangan jantung setiap tahunnya semakin meningkat, yaitu 15 dari 1.000 orang di Indonesia setidaknya menderita penyakit jantung.
Jika dilihat dari usia penderitanya, riset dari Balitbangkes tahun 2018 menunjukkan bahwa persentase penderita penyakit jantung tertinggi berusia 75 tahun ke atas. Akan tetapi, ternyata tidak menutup kemungkinan bahwa angka pada penderita yang masih berusia produktif terus meningkat, yaitu:
- 25-34 tahun memiliki persentase 0.8%
- 35-44 tahun memiliki persentase 1.3%
- 45-54 tahun memiliki persentase 2.4%
Setiap tahunnya, angka tersebut terus meningkat dan tidak begitu jauh dengan penderita yang sudah masuk usia lanjut. Oleh karena itu, fenomena serangan jantung tidak hanya sering dialami oleh lansia, melainkan juga mengintai anak muda dan masih berusia produktif.
Mengapa kondisi ini bisa terjadi?
Penyebab serangan jantung di usia muda
Untuk mengetahui fenomena serangan jantung di usia mudai, penelitian American College of Cardiology ini mungkin bisa menjadi gambaran. Disebutkan bahwa orang dewasa di Amerika Serikat berusia di bawah 40 tahun kini lebih banyak menghadapi risiko serangan jantung dibandingkan dengan masa lalu. Penelitian yang berlangsung selama tahun 2000-2016 ini mengambil sampel orang antara 41-50 tahun dan mereka yang di bawah 40 tahun.
Hasilnya, ada peningkatan kasus serangan jantung pada mereka yang masih sangat muda, sekitar 2% setiap tahunnya. Alasannya karena faktor gaya hidup dan penyakit bawaan, seperti:
- diabetes
- tekanan darah tinggi
- riwayat keluarga
- merokok
- penyalahgunaan zat tertentu, seperti ganja dan kokain
Orang dewasa yang masih terbilang sangat muda pun kadang mengalami robekan pada dinding pembuluh darah. Kondisi yang cukup langka ini dapat terjadi pada wanita muda, terutama pada ibu hamil. Selain itu, anak muda yang menderita diabetes memiliki risiko serangan jantung lebih tinggi dibandingkan yang lain.
Fenomena serangan jantung di usia muda, terutama yang terjadi pada Ashraf Sinclair tentu membuat masyarakat semakin waspada. Oleh karena itu, memulai hidup sehat merupakan pilihan ideal untuk mengurangi risiko serangan jantung.
Tips mengurangi risiko serangan jantung di usia muda
Kabar duka yang datang dari Ashraf Sinclair merupakan satu dari sekian banyak kasus terkait serangan jantung di usia muda. Oleh karena itu, penting bagi para Anda untuk menjalankan beberapa tips berikut untuk mengurangi risiko serangan jantung di usia muda:
1. Berhenti merokok
Selain dapat menyebabkan kanker paru dan gangguan sistem pernapasan, rokok dapat meningkatkan risiko serangan jantung di usia muda.
Hal ini dikarenakan rokok menyebabkan plak menumpuk di arteri Anda dam membatasi aliran darah ke jantung dan organ lainnya. Akibatnya, serangan jantung dan stroke tidak dapat dihindari jika dibiarkan begitu saja.
Bagi para perokok aktif mungkin sudah saatnya mencoba berhenti merokok untuk menjaga kesehatan jantung Anda. Berhenti merokok mungkin tidak akan berhasil dalam sekali coba, tetapi tidak ada kata terlambat agar kesehatan Anda tetap terjaga dengan terus mencoba.
Apabila terasa sulit, hubungi dokter dan minta bantuan kepadanya untuk membuat rencana berhenti merokok.
2. Mengikuti pola makan sehat
Selain berhenti merokok, mengikuti pola makan sehat pun menjadi cara yang cukup efektif mengurangi risiko serangan jantung di usia muda.
Menjalani pola makan yang sehat bukan berarti harus menjauhi makanan kesukaan Anda. Artinya, Anda perlu menghindari lemak trans dan membatasi makanan yang mengandung lemak jenuh, garam berlebih, dan pemanis buatan.
Konsumsi makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung pun baik untuk Anda, seperti salmon, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
Sementara pola makan sehat dijalani, jangan lupa untuk tetap aktif berolahraga agar berat badan Anda tetap terjaga dengan baik.
3. Mengelola stres
Siapa sangka stres yang berlebihan ternyata juga memengaruhi risiko serangan jantung di usia muda. Bayangkan, stres dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan, seperti darah tinggi, makan berlebihan, dan meningkatkan kadar kolesterol.
Ketiga masalah tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Stres memang tidak dapat dihilangkan, tetapi Anda dapat mengelolanya dengan menikmati diet sehat, berolahraga, dan tetap positif saat menghadapi stres.
Dengan begitu, Anda bisa menjaga kesehatan jantung seiring dengan bertambahnya usia.
The post Ashraf Sinclair dan Fenomena Serangan Jantung di Usia Muda appeared first on Hello Sehat.
from Hello Sehat
0 Comments:
Posting Komentar