Jumat, 21 Februari 2020

Macam-Macam Jenis Alergi Pada Kulit, dan Cara Mengatasinya Saat Kambuh

Alergi adalah reaksi abnormal dari sistem imun saat melawan zat asing yang pada dasarnya tidak berbahaya bagi tubuh. Reaksi alergi dapat memunculkan beragam gejala. Beberapa orang mengalami kesulitan bernapas, batuk, mata gatal berair, dan hidung beringus. Orang-orang lainnya mungkin mengalami masalah pada kulit akibat alergi yang kambuh.

Perwujudan dari masalah kulit yang timbul akibat alergi itu sendiri ada banyak jenis. Setiap masalah tersebut umumnya juga dapat dipicu oleh beragam hal yang berbeda. Reaksi alergi pada kulit bisa kambuh disebabkan karena infeksi, paparan zat kimia, obat-obatan, reaksi makanan, dan bahkan debu. Mari simak penjelasannya di bawah ini. 

Masalah kulit yang dapat timbul akibat alergi

Setiap orang mungkin memiliki jenis alergi yang berbeda dan memunculkan reaksi yang berbeda pula. Namun pada umumnya, gejala alergi akan memengaruhi kondisi kulit. Gejala reaksi alergi ringan pada kulit biasanya berupa ruam kemerahan. Di luar itu, alergi juga dapat memicu beragam masalah pada kulit seperti:

1. Dermatitis

Dermatitis adalah peradangan yang membuat kulit memunculkan ruam merah yang terasa gatal dan bersisik. Dermatitis juga dapat membuat kulit mengering. Pada kondisi yang serius, dermatitis bisa membuat kulit melepuh, mengeluarkan cairan, dan mengelupas.

Gejala dermatitis paling sering dipicu oleh reaksi alergi akibat obat, makanan, dan paparan zat iritan pada kulit. Risiko Anda memunculkan reaksi alergi berupa dermatitis juga dapat lebih tinggi jika memiliki riwayat eksim dan/atau asma dalam keluarga.

Anak-anak yang memiliki alergi paling rentan memunculkan reaksi berupa dermatitis. Kondisi ini dapat memengaruhi satu dari lima bayi yang memiliki alergi. Namun, gejala dermatitis dapat membaik dengan sendirinya seiring bertambahnya usia.

2. Dermatitis kontak (eksim alergi)

Eksim adalah kondisi kulit kronis yang biasanya dimulai pada masa bayi atau anak usia dini.

Gejala eksim sering dikaitkan dengan alergi makanan, rhinitis alergi, dan asma. Pemicu potensial lainnya termasuk bulu binatang, tungau debu, atau kontak dengan zat iritan seperti wol, parfum, sabun, lateks, atau nikel. Selain karena alergen, eksim pada anak-anak juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri staph pada kulit.

Berikut ini adalah gejala eksim alergi secara umum:

  • Gatal-gatal
  • Rasa terbakar, sakit, atau perih pada bagian kulit yang terdampak
  • Ruam-ruam kemerahan yang bisa terlihat lembap, kering, atau berkerak
  • Kulit terasa hangat atau panas, dan nyeri
  • Kulit kering kemerahan, dan kasar atau menebal
  • Benjolan merah pada kulit yang dapat bernanah atau berkerak

Jenis reaksi alergi ini juga dikenal sebagai alergi tertunda karena kadang butuh beberapa kali paparan sampai alergen menyebabkan reaksi. Gejala eksim alergi dapat terjadi setelah 24 sampai 48 jam setelah Anda mengalami kontak dengan alergen.

3. Urtikaria (biduran)

Urtikaria alias biduran atau kaligata adalah gejala alergi yang paling khas muncul pada kulit. Biduran ditandai dengan kemunculan bentol-bentol merah yang menonjol dan terasa gatal. Bentol biduran dapat meuncul terfokus pada satu bagian tubuh tertentu atau menyebar ke area yang lebih besar.

Biduran biasanya muncul akibat reaksi alergi terhadap makanan, tungau debu, gigitan serangga, suhu dingin, bulu hewan, atau lateks.

Kondisi ini muncul ketika sistem kekebalan tubuh melepaskan histamin ke aliran darah di bawah kulit. Histamin adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel di dalam tubuh untuk memicu peradangan dan sensasi gatal.

4. Angiodema

Angioedema adalah pembengkakan kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi. Kondisi ini mirip dengan biduran.

Bedanya, gejala biduran tampak jelas pada permukaan kulit dan menyebabkan gatal. Angioedema menyebabkan pembengkakan di bawah lapisan kulit yang lebih dalam dan tidak memunculkan kemerahan atau gatal.

Pembengkakan akibat angioedema juga dapat memengaruhi jaringan mukosa. Angioedema paling sering menyebabkan bengkak pada kelopak mata, bibir, lidah, tangan dan kaki.

Angioedema disebut akut jika kondisinya hanya berlangsung singkat dalam beberapa menit hingga beberapa jam. Angioedema akut umumnya disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat atau makanan.

Bengkak akibat angioedema dapat disertai biduran dan tidak. Pada sebagian kasus, angioedema pada kulit akibat alergi dapat muncul sendiri tanpa disertai gatal.

Cara mengatasi dan mencegah reaksi alergi pada kulit

Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan alergi. Namun, tindak pencegahan dan perawatan diri yang tepat dapat membantu Anda mengatasi gejala yang muncul sekaligus menghindari risiko kekambuhan. 

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dan mengatasi gejala alergi pada kulit:

  • Hindari pemicu alergi Anda.
  • Jaga kelembapan kulit, dan hindari produk perawatan tubuh yang berbahan keras atau membuat kulit gampang kering.
  • Gunakan krim hidrokortison, obat oles, atau losion calamin untuk mengatasi iritasi dan gatal.
  • Minum obat antihistamin untuk mengobati gejala alergi yang kambuh.
  • Kompres dingin di area kulit yang gatal, atau berendam air dingin untuk menyejukkan kulit yang gatal.
  • Suntik epinefrin jika mengalami syok anafilaksis dan segera pergi ke unit gawat darurat. 

Penting bagi Anda untuk mencari tahu apa penyebab alergi Anda agar pengobatan dan pencegahannya menjadi lebih efektif. Demi mendapatkan diagnosis yang lebih akurat, Anda dapat berkonsultasi ke  dokter spesialis kulit atau dokter spesialis alergi dan imunologi untuk melakukan tes alergi.

The post Macam-Macam Jenis Alergi Pada Kulit, dan Cara Mengatasinya Saat Kambuh appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat

0 Comments:

Posting Komentar