Memilih Obat untuk Meredakan Gejala Asma Alergi
Asma sebab alergi tidak boleh disepelekan sebab gejalanya pasti menghambat aktivitas harian Anda. Kondisi ini pun sanggup membuat serangan asma yang parah bahkan terkecuali Anda tidak dulu memiliki riwayat asma sebelumnya. Maka itu, perlu untuk sadar obat apa saja yang sanggup digunakan untuk menanggulangi asma alergi.Daftar obat asma alergi yang umum
Pengobatan asma sebab alergi biasanya merupakan kombinasi berasal dari obat-obatan asma dan alergi. Beberapa berasal dari pilihan obat ini ada yang sanggup dibeli bebas, dan ada pula yang harus gunakan resep.Namun sebelum memutuskan mengkonsumsi obat apa pun, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi lebih-lebih dahulu ke dokter untuk menegaskan sesuai tidaknya dan aman tidaknya untuk situasi Anda.
Berikut beraneka macam obat yang sanggup digunakan untuk menanggulangi asma alergi.
1. Bronkodilator kerja cepat
Bronkodilator adalah pengobatan yang bertujuan menambah kapasitas paru untuk menyerap oksigen supaya Anda bisa bernapas lebih lancar dan lega.
Obat ini bisa meredakan tanda-tanda asma bersama dengan cepat kala kambuh karena alergi. Efek obat ini pun bisa bertahan sekitar 4-6 jam.
Jenis obat asma alergi yang tergolong sebagai bronkodilator kerja cepat adalah albuterol (Proair, Proventil, Ventolin), levalbuterol (Xopenex), dan pirbuterol (Maxair).
2. Kortikosteroid hirup
Kortikosteroid hirup digunakan untuk kurangi frekuensi kekambuhan asma, supaya Anda wajib menggunakannya tiap tiap hari. Dengan begitu, Anda pun dapat bernapas lebih lega dan nyaman. Guna beroleh kegunaan berasal dari obat ini, Anda wajib menghirupnya lewat inhaler atau nebulizer.
Obat-obatan asma alergi yang terhitung kortikosteroid hirup jangka panjang terhitung luticasone, budesonide, flunisolide, ciclesonide, beclomethasone, mometasone, dan fluticasone furoate.
3. Kortikosteroid oral
Bila tanda-tanda asma alergi tidak mempan diatasi bersama dengan obat hirup, obat kortikosteroid yang diminum mungkin mampu menjadi solusi untuk Anda.
Obat kortikosteroid bekerja cepat kurangi peradangan di saluran napas, agar mampu menolong meredakan serangan asma yang parah.
Pastikan Anda minum obat ini sesuai bersama dengan petunjuk dokter. Baik itu berasal dari faktor dosisnya, berapa kali mesti diminum dalam sehari, hingga berapa lama obat ini mesti digunakan. Pasalnya, pemakaian jangka panjang berasal dari kortikosteroid yang sebetulnya tidak mesti mampu menaikkan risiko efek samping berbahaya.
Memilih Obat untuk Meredakan Gejala Asma Alergi
4. Leukotriene modifiers
Leukotriene modifiers bisa mendukung meredakan gejala alergi dan asma. Obat asma alergi ini bekerja melawan leukotrienes, zat yang di lepaskan oleh sel darah putih didalam paru-paru yang membawa dampak penyempitan saluran udara.
Beberapa tipe obat leukotriene modifiers yang paling umum di antaranya montelukast (Singulair), zafirlukast (Accolate), dan zileuton (Zyflo).
Obat ini mesti didapat dengan resep dan diminum di bawah pengawasan ketat dokter. Sebab, obat asma alergi selanjutnya bisa tingkatkan risiko dampak samping psikologis, berwujud halusinasi dan kekhawatiran berlebihan. Dalam masalah yang serius, obat ini juga bisa pengaruhi pikiran penderitanya untuk bunuh diri.
Segera konsultasi ke dokter jika Anda merasakan reaksi yang tidak biasa dan mengganggu.
5. Obat antihistamin
Asma alergi terhitung dapat diredakan bersama minum obat antihistamin. Obat ini efektif untuk meredakan tanda-tanda alergi seperti gatal, batuk, bersin, dan hidung tersumbat.
Obat antihistamin dibagi menjadi dua jenis, yaitu generasi pertama dan generasi kedua. Dibandingkan bersama obat generasi kedua, obat generasi pertama kebanyakan wajib diminum berulang, khasiatnya tidak cukup tahan lama, dan miliki potensi pengaruh samping yang lebih banyak.
Diphenhydramine dan chlorpheniramine merupakan misal obat antihistamin generasi pertama. Sementara obat antihistamin generasi ke-2 yang paling lazim adalah cetrizine, loratadine, dan ferofexadine.
Baik obat antihistamin generasi pertama maupun ke-2 wajib diminum cocok petunjuk dokter atau seperti yang dijelaskan didalam kemasan obat.
6. Obat dekongestan
Obat dekongestan menopang melegakan hidung tersumbat yang bisa memperburuk tanda-tanda asma karena alergi. Obat ini bekerja mengecilkan pembuluh darah untuk kurangi pembengkakan dan penyumbatan di saluran pernapasan. Dengan begitu, Anda bisa bernapas lebih lega dan nyaman.
Dekongestan tersedia dalam banyak macam, jadi berasal dari pil, tablet, hingga semprotan hidung. Pseudoephedrine (Sudafed, Sudogest) merupakan tipe obat dekongestan pil yang paling umum. Sementara obat dekongestan dalam wujud semprot hidung kebanyakan phenylephrine (Sinex) dan oxymetazoline (Afrin).
Penggunaan dekongestan jangka panjang bisa mengakibatkan dampak samping yang berbahaya. Maka itu, obat ini kebanyakan tidak boleh digunakan lebih berasal dari tiga hari. Pastikan Anda membaca aturan memakai yang tertulis pada bungkus kemasan bersama detil sebelum akan menggunakannya. Jangan curiga menanyakan ke dokter atau apoteker sekiranya Anda belum menyadari betul tentang langkah memakai obat dekongestan.
Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit kronis, tersedia baiknya berkonsultasi ke dokter khususnya pernah sebelum akan minum obat ini untuk membuat sembuh asma alergi.
7. Imunoterapi
Asma dapat berjalan dikarenakan proses kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat pemicu alergi yang sebetulnya tidak berbahaya. Zat tidak berbahaya ini disebut alergen. Pada orang normal, alergen tidak akan mengakibatkan gejala apa pun. Sementara terhadap orang yang alergi, alergen dapat mengakibatkan serangkaian gejala seperti bersin, mata berair, gatal-gatal, dan gejala asma.
Selain minum obat-obatan yang sudah disebutkan di atas, orang yang mempunyai asma alergi terhitung dapat melakukan imunoterapi. Imunoterapi merupakan metode pengobatan alergi yang punya tujuan “melatih” proses imun supaya tidak amat peka dengan alergen, supaya tidak memunculkan reaksi abnormal.
Sayangnya, tidak semua dokter dapat melakukan imunoterapi. Hanya dokter yang mempunyai spesialisasi di bidang alergi dan imunologi (imunologis) sajalah yang dapat melakukannya.
0 Comments:
Posting Komentar