Rabu, 18 Desember 2019

5 Jenis Obat Topikal (Obat Oles) dan Fungsinya

Jika Anda dulu diresepkan atau gunakan obat yang berlabel “topikal” berarti obat ini dimaksudkan cuma untuk penggunaan luar. Lebih tepatnya, obat topikal adalah model obat yang cara pakainya dioleskan langsung pada permukaan kulit. Obat topikal itu sendiri terbagi menjadi sebagian jenis, yaitu krim, busa, gel, losion, dan salep. Bila seluruhnya digunakan bersama dengan cara yang sama, lantas apa yang menjadi perbedaannya?

Perbedaan bervariasi wujud obat topikal

Pemberian obat topikal pada kulit maupun selaput lendir punya tujuan sehingga obat bisa memasuki tubuh langsung melalui area tersebut. Obat ini biasanya digunakan untuk meredakan nyeri, beri tambahan nutrisi pada kulit, atau merawat kulit berasal dari risiko atau persoalan tertentu.

Berikut adalah sebagian model obat topikal dan juga masing-masing fungsinya:

1. Obat krim

krim hidrokortison untuk obat jerawat
Krim topikal kebanyakan digunakan untuk menanggulangi persoalan kulit berlingkup luas, merasa dari gigitan serangga, eksim, dermatitis, ruam, hingga rasa gatal pada organ intim. Obat ini pun mampu digunakan untuk mengurangi bengkak dan kemerahan akibat tanda-tanda alergi.

Bahan-bahan didalam krim topikal mampu bersifat kortikosteroid (hidrokortison), asam salisilat, atau retinoid.

Krim topikal hanya boleh dioleskan pada kulit badan, namun tidak pada wajah, ketiak, dan kulit kepala. Kecuali obat telah dikhususkan untuk tempat tersebut atau dokter memberi saran demikian.

2. Obat busa (foam)

Masalah kulit yang ditangani bersama dengan krim topikal kebanyakan juga mampu diatasi bersama dengan obat topikal dari model busa.

Selain itu, obat topikal bersifat busa pun ditemukan pada product pembasmi jerawat serta bius lokal. Bius kebanyakan diberikan sebelum akan seseorang merintis prosedur layaknya endoskopi.

Jika Anda menggunakan obat busa untuk menanggulangi jerawat, obat mampu dioleskan langsung pada jerawat yang muncul. Sementara itu, obat busa yang diperuntukkan sebagai bius wajib digunakan oleh tenaga medis bersama dengan ikuti dosis yang dianjurkan.

3. Obat gel

thrombophob gel
Gel topikal umumnya digunakan untuk menangani nyeri otot dan sendi, terutama pada penderita radang sendi, sakit punggung, dan cedera otot.

Kandungan mentol dan metil salisilat di dalamnya bekerja bersama mengimbuhkan sensasi dingin, selanjutnya disusul bersama rasa hangat agar Anda teralihkan dari nyeri.

Seperti style obat topikal lainnya, gel topikal juga cuma boleh digunakan pada kulit. Jangan mengoleskannya pada kulit yang terluka atau mengalami iritasi.

Efek samping berwujud kemerahan dan rasa panas mungkin muncul, namun hentikan pemanfaatan jika efek ini jadi tambah parah.

4. Obat losion

Tergantung fungsinya, losion topikal sanggup mempunyai kandungan asam salisilat, vitamin D, atau pelembap. Obat ini digunakan untuk menangani gatal, kemerahan, dan pembengkakan akibat penyakit kulit.

Beberapa style losion topikal juga mempunyai kandungan antibiotik untuk menghentikan perkembangan bakteri penyebab jerawat.

Losion topikal memiliki keistimewaan dibandingkan obat topikal lainnya, yakni memerangkap air agar kelembaban kulit tetap terjaga. Oleh sebab itu, losion juga kerap digunakan untuk mengendalikan tanda-tanda peradangan pada kulit dan daerah sekitarnya.

5. Obat salep

salep obat bisul
Jenis obat topikal lainnya yang umum digunakan adalah salep.

Salep adalah obat topikal berbasis minyak atau lemak yang punya kandungan bahan aktif sesuai fungsi utamanya, merasa berasal dari asam salisilat, pelembap, antibiotik, sampai vitamin D. Semua bahan ini dicampur gunakan sejenis minyak sehingga salep cenderung meninggalkan bekas lengket.

Untuk menggunakannya, bersihkan kulit bersama air dan keringkan. Oleskan tipis-tipis, selanjutnya pijat sedikit sampai salep menyerap. Beberapa obat mata kadang waktu juga berbentuk salep. Salep mata dapat langsung dioleskan pada anggota di dalam kelopak mata bersama cara yang sama.

Pilih yang mana?

Obat topikal ada di dalam berbagai wujud bersama fungsinya masing-masing. Jika keliru satu obat topikal tidak bekerja bersama efektif pada Anda, Anda kemungkinan perlu gunakan obat topikal bersama wujud yang lain.

Sebelum gunakan obat topikal bersama style apa pun, pastikan Anda udah mengetahui cara penggunaannya. Hal ini bertujuan sehingga obat bekerja secara optimal bersama risiko dampak samping yang lebih kecil.

0 Comments:

Posting Komentar