Katanya kita adalah orang yang paling mengenali diri kita sendiri. Namun nyatanya tidak semua orang mampu melakukannya. Bahkan, beberapa berasal dari mereka kerap mengalami susah untuk mencaritahu apa sesungguhnya target hidupnya. Mereka yang belum mengetahui betul bakal dirinya disebut dengan krisis identitas.
Terlebih lagi, kecuali anda termasuk orang yang cuma ikut-ikutan tanpa memahami apa tujuannya. Mereka yang tengah mengalami krisis identitas pun cenderung memiliki karakter yang tidak cukup kuat. Sebab, mereka belum amat menemukan warna mereka. Nah, untuk memahami apakah anda tengah berada di fase krisis identitas atau tidak, anda sanggup mencaritahu lewat ulasan berikut ini:
Ciri-ciri Krisis Identitas
1. Tidak Menjadikan Pengalaman Sebagai “Guru”
Biasanya orang dapat belajar berasal dari pengalamannya, sebab pengalaman adalah guru terbaik. Mereka yang belajar berasal dari pengalaman pasti tidak laksanakan kekeliruan lagi di lantas hari. Namun sayangnya, bagi mereka yang mengalami krisis identitas, justru tambah terjebak dalam kekeliruan yang sama. Bukan berpikir bersama logikanya, dia tambah dapat mendengarkan sisi emosinya dalam memastikan sesuatu.Ciri-ciri Krisis Identitas
2. Ketika Bersama Orang Lain Kamu Menjadi Individu yang Berbeda
Ciri krisis identitas ini paling umum terjadi. Karena mereka belum menemukan karakter atau jati diri yang sesungguhnya. Maka di dalam lingkungan yang berbeda ia termasuk dapat jadi individu yang berbeda pula. Hal ini menjadikan dirinya susah menentukan karakter mereka yang kerap berganti. Meskipun menyenangkan jadi orang yang berbeda-beda, tergantung siapa yang kami ajak berbicara. Akan tetapi, perihal ini justru membawa dampak mereka jadi orang yang plin-plan.Ciri-ciri Krisis Identitas
3. Sulit Menjadi Pendengar yang Baik
Krisis identitas membawa dampak kebingungan atas emosi yang dirasakan oleh mereka yang mengalaminya. Bingung atas emosi berikut membawa dampak seseorang bersama krisis identitas dapat susah mendengarkan dan memahami orang lain. Terjebak di kepala sendiri dalam memecahkan teka-teki emosi membuatnya bingung untuk terima Info berasal dari luar.4. Tidak Pernah Mendengarkan Kata Hati
Terkadang kami memang wajib mendengarkan kata hati, apalagi disaat kami berada di tengah situasi yang mengharuskan kami untuk memilih. Mendengarkan kata hati amat perlu sekali, sebab banyak orang-orang yang justru menyepelekannya. Alasannya sih sebab tidak mendambakan terbawa emosi amat dalam. Padahal, kata hari sanggup menuntunmu untuk menemukan apa identitasmu yang sebenarnya. Sesekali anda wajib laksanakan deep talk bersama dirimu sendiri supaya nanti anda dapat memahami apa yang wajib dikerjakan setelahnya. Hati kecil tidak dulu salah, jadi cobalah untuk mendengarkannya.5. Lebih Mengutamakan Keinginan Daripada Kewajiban
Keinginan manusia seolah tak berujung, senantiasa tersedia perihal baru yang diutamakan di balik kewajiban yang selayaknya sanggup terpenuhi. Jika kmau udah sanggup melawan nafsumu sendiri untuk menghilangkan permintaan dan mendahulukan kewajiban, anda udah memiliki karakter yang kuat. Hal ini pasti amat membantu anda untuk menemukan identitas dirimu.6. Rasa Cemas Tanpa Alasan
Kita pasti dulu merasakan cemas. Namun, bagi mereka yang mengalami krisis identitas, rasa cemas yang dirasakan begitu susah dijelaskan, tetapi senantiasa membawa dampak dada menjadi sesak. Rasa cemas dan gelisah berikut ada sebab terdapatnya pertempuran khusus di dalam diri sendiri.Cara Mengatasi Krisis Identitas
Tanyakan pada Diri Sendiri
Ketika kamu mengalami krisis identitas, pastinya banyak pertanyaan yang mengisi ruang-ruang di kepala. Untuk mengatasinya, coba jawab pertanyaan selanjutnya satu per satu dengan tenang. Dalam menjawabnya, kamu perlu miliki keyakinan diri yang cukup. Sebab, terkecuali kamu saja tidak yakin bakal diri sendiri, bagaimana mampu orang lain bakal yakin pada dirimu?Lakukan Hal yang Menyenangkan
Selain itu, lakukanlah hal-hal yang membuatmu mulai bahagia. Mungkin dikarenakan terhalang pekerjaan atau perihal lainnya, banyak yang perlu kamu tinggalkan, juga hobi dan teman-teman, supaya membawa dampak kamu jadi ‘bukan diri yang sebenarnya’.Kembali lakukan perihal yang menyenangkan, andaikan travelling atau mengoleksi sesuatu, yang terpenting jangan sampai kamu mengabaikan keluarga. Atau mampu juga dengan jadi relawan. Sebab biasanya, orang bakal mendapatkan jati dirinya dan lebih beryukur sementara ia melihat dan merasakan sendiri berada di lingkungan yang sulit.
Jangan Hidup di Atas Komentar orang Lain
Dan yang terakhir, jangan dulu memusingkan penilaian orang lain. Dengan artian, janganlah hidup atas komentar orang lain. Karena yang paling mengetahui dirimu adalah kamu sendiri, bukan orang lain. Kamu miliki hak untuk tidak menelan mentah-mentah apa yang dikatakan orang lain.Jika kamu tetap selalu merasakan bingung dan cemas, jangan sungkan untuk menghendaki pemberian kepada dokter atau psikolog. Hal ini dilaksanakan supaya krisis identias yang melanda dirimu mampu terkendali dengan cara yang tepat.
0 Comments:
Posting Komentar