Rabu, 19 Februari 2020

Pernah Merasa Burnout Saat Bekerja? Ini Tips Mengatasinya

Burnout syndrome adalah sebuah kondisi stres kronis yang berhubungan dengan pekerjaan. Biasanya burnout syndrome muncul ketika Anda merasa kewalahan, terkuras secara emosi, dan tidak bisa memenuhi target yang diminta saat bekerja. Ketika dibiarkan dan tidak segera diatasi, burnout syndrome akan berpengaruh pada kinerja Anda di kantor. Hal ini juga akan berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Lantas, bagaimana caranya mengatasi burnout syndrome?

Bagaimana cara mengatasi burnout syndrome?

Pekerjaan memang dapat menguras tenaga, waktu, bahkan emosi. Wajar jika terkadang Anda merasa tak berdaya dan tak dihargai. Namun, jika perasaan ini dialami terus-menerus, bisa jadi Anda sudah terkena burnout syndrome.

Stres dan tekanan yang telah ditahan terlalu lama akhirnya membuat Anda frustasi dan sering kecewa pada diri sendiri. Tidak hanya memberi dampak buruk untuk kesehatan mental, burnout syndrome juga dapat berpengaruh pada kesehatan fisik Anda.

Anda akan merasa cepat lelah saat melakukan aktivitas sehari-hari. Sistem imunitas tubuh juga memburuk, sehingga Anda lebih rentan terhadap penyakit seperti flu dan sakit kepala. Nafsu makan dan jam tidur Anda pun turut terganggu.

Tanda-tanda burnout syndrome bukanlah sesuatu yang akan muncul sekaligus, tapi dengan perlahan dan akan merembet dari satu masalah ke yang lain. Untungnya, ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk bantu mengatasi burnout syndrome.

Menyadari masalah yang dihadapi terkait pekerjaan

masalah kesehatan pada pekerja kantoran

Untuk mengatasi burnout syndrome, Anda harus menyadari terlebih dahulu akan masalah yang sedang dihadapi. Jika perlu, tulislah berbagai situasi atau kesulitan saat bekerja yang kerap membuat Anda stres dan terkena serangan panik.

Pikirkan solusi atau hal yang akan Anda lakukan ketika menghadapi situasi tersebut dan coba terapkan saat hal ini terjadi. Jangan khawatir jika cara ini tidak memberikan dampak yang signifikan. Mengatasi burnout syndrome tentu membutuhkan proses, tetap fokus pada perubahan-perubahan kecil yang dilakukan akan membuat Anda lebih tenang.

Cari dukungan dari orang-orang di sekitar Anda

membagi waktu pacar dan teman
Sumber: Stocksy

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Karena itulah manusia juga butuh berkomunikasi, terutama ketika sedang merasa sedih dan tidak berdaya.

Membicarakan masalah yang Anda hadapi dengan orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, dan pasangan mungkin akan bantu mengatasi gejala burnout syndrome.

Tidak harus terpaku pada solusi yang akan didapatkan, terkadang Anda hanya butuh seseorang yang bisa menjadi pendengar yang baik dan mau menampung keluh kesah tanpa memberi penilaian benar atau salah.

Berbicara dengan rekan kerja juga dapat membantu mengurangi beban di hati Anda. Terutama jika mereka pernah mengalami burnout syndrome, siapa tahu Anda akan menemukan cara untuk mengatasi kondisi ini bersama.

Bersosialisasi di luar lingkungan kantor Anda pun penting dilakukan. Anda akan mengetahui lebih banyak perspektif dari orang lain dan menjadi lebih kreatif  dalam pekerjaan Anda.

Melihat sisi positif dari pekerjaan Anda

menghilangkan kecemasan energi positif

Pikirkan kembali alasan yang membuat Anda bertahan. Tidak melulu tentang pencapaian Anda selama bekerja, hal-hal remeh seperti canda tawa di antara teman-teman, tempat kerja yang nyaman dan mudah dijangkau, sampai makan siang yang lezat juga termasuk hal yang menyenangkan.

Jika pekerjaan tetap terasa memberatkan Anda, komunikasikan pada HRD atau atasan Anda di kantor. Mungkin Anda akan menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi.

Jangan memaksakan diri untuk multitasking yang bakal berefek buruk untuk Anda. Penting untuk mengatasi burnout syndrome, apalagi ketika Anda sedang dalam masa pemulihan. Fokus pada satu pekerjaan dan beristirahat sejenak sebelum berpindah ke yang lain akan bantu mengurangi tingkat stres Anda.

Menjalani kebiasaan hidup sehat

kebiasaan hidup sehat

Baik jika Anda tidak sedang mengalami burnout syndrome, pola hidup sehat tetap harus dilakukan. Kebiasaan ini meliputi makan makanan yang sehat, rutin olahraga, dan tidur secukupnya.

Apapun yang Anda konsumsi tidak hanya memberi pengaruh pada tubuh secara fisik namun juga pikiran dan suasana hati.

Hindari makanan dengan gula tinggi karena kandungan asam aminonya dapat menghambat tubuh dalam mengeluarkan hormon serotonin yang membuat bahagia. Agar suasana hati lebih terkendali, sebaiknya makan makanan yang mengandung asam omega 3 seperti ikan dan rumput laut.

Hindari alkohol dan efek buruk rokok. Keduanya mungkin dapat dijadikan pelarian untuk menenangkan perasaan, namun efeknya hanya sementara. Mengonsumsinya berlebihan malah akan menyebabkan kegelisahan.

Olahraga juga dapat membantu mengatasi burnout syndrome karena dapat mengurangi hormon kortisol yang memicu stres. Anda bisa mulai rutin melakukan senam atau yang lebih praktis seperti lari dan jalan cepat.

Mindfulness

manfaat meditasi untuk kesehatan yoga

Mindfulness adalah sebuah sikap untuk memusatkan pikiran pada sesuatu yang sedang dikerjakan tanpa memikirkan hal-hal yang sudah berlalu dan efeknya untuk masa depan.

Sikap ini tentunya sangat berguna bagi Anda yang sedang berusaha mengatasi burnout syndrome. Tujuannya adalah menarik semua pikiran negatif yang kerap membuat Anda cemas dan membantu Anda lebih fokus pada pekerjaan sehingga dapat mengurangi kesalahan yang akan diperbuat.

Mempraktikkan sikap mindful dalam kehidupan sehari-hari akan membuat Anda lebih berkonsentrasi terhadap tugas yang diberikan tanpa terlalu memikirkan hasil ke depannya. Hal yang terpenting dari sikap ini adalah mengetahui bahwa Anda sudah melakukan usaha yang terbaik.

Burnout syndrome tidak hanya terjadi dalam satu malam, mengatasi kondisinya pun juga membutuhkan proses. Jika cara-cara di atas tidak dapat membantu Anda, segera hubungi dokter atau terapis agar dapat menemukan solusi yang tepat.

The post Pernah Merasa Burnout Saat Bekerja? Ini Tips Mengatasinya appeared first on Hello Sehat.



from Hello Sehat

0 Comments:

Posting Komentar