Mengetahui penyebab dan gejala sejak dini dapat menopang Anda terhindari dari penyakit ini di kemudian hari.
Apa itu asma okupasi?
Asma terhadap dasarnya adalah penyakit pernapasan yang enteng kambuh saat seseorang menghirup asap, debu, gas, atau partikel mikroskopik tertentu yang berwujud iritan. Paparan iritan tersebut kemudian mengiritasi saluran napas dan menyebabkannya meradang.
Nah, asma okupasi adalah type asma yang cenderung kambuh akibat type pekerjaan tertentu atau di lingkungan pekerjaan, yang mengharuskan seseorang menghirup asap, gas, debu, atau zat beresiko lainnya.
Namun, seseorang dikatakan punya asma type ini seumpama tanda-tanda hanya muncul saat bekerja, dan cenderung membaik saat beristirahat atau pulang ke rumah.
Apa saja isyarat dan tanda-tanda asma akibat kerja?
Gejala asma okupasi sama seperti gejala asma biasa. Ketika terpapar faktor pemicunya, seseorang dengan suasana ini kebanyakan akan membangkitkan gejala khas yang meliputi:
- Batuk-batuk.
- Mengi, suara siulan lirih atau bunyi “ngik-ngik” selagi bernapas.
- Dada menjadi nyeri, seperti diikat tali yang kencang.
- Napas terengah-engah atau ngos-ngosan.
- Susah napas.
Gejala asma akibat kerja mampu keluar berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau lebih-lebih bertahun-tahun. Hal ini karena butuh selagi cukup lama bagi sistem imun tubuh jadi peka terhadap alergen (penyebab alergi) di daerah kerja.
Begitu sistem imun Anda sudah peka terhadap zat tertentu, maka Anda akan lebih rentan mengalami gejala asma meski cuma terpapar sebentar dan sedikit saja.
Namun, tambah cepat asma okupasi diagnosis, maka peluang kesembuhannya juga akan tambah besar. Di segi lain, jikalau asma akibat kerja tidak cepat diobati, maka Anda berisiko tinggi mengalami rusaknya permanen terhadap paru-paru. Maka berasal dari itu, jangan sepelekan penyakit ini.
Siapa yang paling berisiko terkena asma akibat kerja?
Seseorang berisiko tinggi terkena asma okupasi bila:
- Punya riwayat alergi. Alergi dan asma saling perihal satu sama lain. Itu sebabnya, alergi terhirup layaknya debu, tungau, jamur, bulu binatang, serta serbuk sari berasal dari bunga atau pohon yang berterbangan di udara terhitung sanggup mengakibatkan asma model ini.
- Punya riwayat rhintis. Rhintis adalah iritasi dan peradangan di dalam hidung agar mengakibatkan hidung jadi gatal, berair, dan tersumbat. Dalam banyak kasus, rhintis jadi peringatan awal bahwa Anda kemungkinan terkena asma akibat kerja.
- Perokok aktif. Orang yang merokok lebih gampang terkena asma akibat kerja dibandingkan yang mereka yang tidak merokok. Jika sebelumnya Anda telah punya asma dan merokok, maka perihal selanjutnya sanggup mengakibatkan gejala asma jadi memburuk.
- Bekerja di area tertentu. Penyebab utama asma okupasi adalah lingkungan kerja yang punya alergen asma atau iritan tingkat tinggi.
Pada prinsipnya, seseorang lebih berisiko diserang asma okupasi disaat area kerjanya terkandung alergen dan iritan yang tinggi.
Tempat kerja bersama dengan tingkat alergen tinggi
- Toko hewan, kebun binatang, peternakan, dan laboratorium hewan. Air liur, ketombe, atau air kencing hewan yang mempunyai kandungan protein dan menempel di bulu binatang sanggup sebabkan asma. Bulu hewan ini sanggup hinggap di kandang binatang, perabotan, hingga permukaan lantai.
- Perkebunan dan pertanian. Debu dari benih atau senyawa kimia dalam pupuk merupakan penyebab paling umum dari asma okupasi di kalangan pekerja pertanian maupun perkebunan. Insektisida yang digunakan untuk menghalau hama terhitung jadi segi penyebab asma.
- Toko roti dan pabrik tepung. Tepung merupakan salah satu penyebab paling umum asma akibat kerja. Partikel tepung yang benar-benar kecil, amat mungkin masuk ke dalam saluran udara dan mengiritasi tempat tersebut. Kondisi ini diperparah kalau Anda tidak memanfaatkan masker mulut kala bekerja.
- Rumah sakit dan tempat perawatan kesehatan lainnya. Petugas kesehatan sanggup menderita asma gara-gara menghirup protein bubuk dari sarung tangan lateks atau dari campuran obat bubuk.
Tempat kerja dengan tingkat iritan tinggi
- Industri minyak bumi. Iritan di dalam dosisi tinggi yang sebabkan asma okupasi meliputi asam klorida, sulfur dioksida atau amonia. Semua zat berikut banyak ditemukan di dalam industri minyak bumi atau kimia.
- Industri kayu dan pertukangan. Serbuk kayu yang terhirup sanggup mengiritasi saluran udara. Nah, hal inilah yang sanggup sebabkan asma model ini.
- Industri logam dan permesinan. Logam layaknya platinum, kronium, nikel sulfat sanggup sebabkan asma. Paparan coolant di dalam jangka pas lama juga sanggup sebabkan hal serupa. Coolant atau pendingin adalah cairan yang biasa dipakai untuk pekerjaan logam.
- Industri elektronik dan perakitan. Mereka yang bekerja di daerah layaknya ini berisiko tinggi mengalami iritasi saluran hawa akibat paparan asap solder yang berbahan rosin.
- Konstruksi bangunan. Pekerja bangunan yang mengerjakan proyek gedung-gedung tinggi di kota besar lebih rentan terkena asma okupasi. Paparan debu, asap kendaraan, dan polusi tiap tiap hari sanggup sebabkan asma.
- Bengkel dan daerah reparasi. Isosianat merupakan bahan kimia yang biasanya terdapat di dalam cat semprot. Bahan kimia satu ini berwujud iritan dan sanggup sebabkan asma okupasi.
- Kolam renang. Kolam renang mempunyai kandungan zat klorin atau kaporit sehingga bebas berasal dari bakteri. Namun, kaporit yang bercampur bersama urine dan keringat sanggup membentuk kloramin, senyawa beracun yang sebabkan asma maupun keracunan bila tertelan.
- Salon kecantikan. Nyatanya, sejumlah product perawatan rambut mempunyai kandungan zat iritan tinggi yang sanggup sebabkan asma akibat kerja. Beberapa di antaranya layaknya pemutih rambut yang mempunyai kandungan persulphate, dan hena.
Apakah asma okupasi sanggup dicegah atau disembuhkan?
Tidak layaknya asma biasa, asma akibat kerja sanggup pulih total seumpama segera diobati. Maka berasal dari itu, segera berobat ke dokter selagi Anda mengalami gejala layaknya yang telah disinggung sebelumnya di area kerja. Dokter akan memeriksa suasana dan meresepkan obat khusus untuk meredakan gejala yang Anda alami.
Namun, mutlak dimengerti bahwa meski gejalanya telah hilang, zat yang menyebabkannya akan selamanya menjadi pemicu kekambuhan bagi Anda. Ini artinya, Anda kudu mengurangi paparan pada pemicu di area kerja atau menjauhi area kerja yang serupa. Misalnya dengan menggunakan perangkat pelindung layaknya masker penutup mulut dan hidung.
Selain menjauhi aspek pemicunya, mutlak termasuk bagi Anda untuk rutin menggunakan obat asma cocok yang direkomendasikan dokter. Pastikan Anda selamanya mempunyai obat asma, setidaknya inhaler, ke mana pun Anda pergi. Ingat, gejala asma sanggup kambuh kapan saja dan di mana saja.
Dengan selamanya mempunyai obat asma, maka risiko kekambuhan gejala asma sanggup diminimalisir. Yang tak kalah penting, selamanya menggunakan masker mulut untuk mencegah alergen atau zat iritan masuk ke didalam saluran udara Anda.
0 Comments:
Posting Komentar